Abstract Makalah berisi perbandingan fitur keamanan pada sistem operasi windows, ubuntu dan macintosh pada mata kuliah Sistem Operasi Universitas Dian Nuswantoro Jurusan Teknik Informatika Filesystem adalah system yang dirancang untuk menyimpan file pada perangkat penyimpanan data, baik itu pada perangkat dalam komputer (Harddisk) atau perangkat diluar komputer (Flashdisk, Harddisk eksternal, dll), setiap media penyimpan memiliki kapasitas tertentu agar dapat dibaca oleh sistem operasi yang ada. seperti FAT 16, FAT 32, dan NTFS yang merupakan file system di Windows, Ext2, Ext3, dan Ext4 di Linux, dan HFS di Mac OS. XFSadalah Filesystem journal yang awalnya dikembangkan oleh Silicon Graphics untuk OS IRIX dan digunakan ke GNU / Linux. XFS menawarkan throughput yang sangat cepat pada file besar dan filesystem yang besar. Sangat cepat di format dan mounting. Umumnya pada saat dengan beberapa file kexil agak lambat, dibandingkan dengan filesystem lain. Linuxdiciptakan untuk mengatasi masalah diatas karena linux adalah sis- tem operasi yang bersifat open source (disebarkan secara luas) dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL). Sebelum mempelajari linux, kita harus mengetahui terlebih dahulu konsep dari sistem filenya. Secara garis besar sis- tem file yang ada di linux seperti : 1. FileSystem pada Linux File system pada linux namanya adalah Extended File System yang memiliki beberapa jenis yaitu EXT2, EXT3, dan EXT 4. EXT dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya. Direktoridi sistem Operasi Linux; Kategori Linux menurut (Sistem manajemen paket, Cara penggunaanya dan tujuan pembuatan) RPM adalah singkatan dari Redhat Packet Manager. Direktori ini berisi aplikasi/program dasar linux • /dev Berisi file yang digunakan untuk berhubungan dengan peranti keluaran, seperti CD-ROM, Floppy-Disk, dll Instalsalah satu sistem operasi linux pada Virtual Machin dan lakukan 5 perintah dimanipulasi, register, sumber daya OS yang digunakan). Berikut ini adalah kegiatan utama dari sistem operasi sehubungan dengan manajemen program - Sistem operasi memberikan izin kepada program untuk operasi pada file. Izin bervariasi dari baca-saja, baca LGLRO. Halo teman-teman semua, selamat datang kembali pada Web Blog kami, yaitu Awonapa Jr. Pada kesempatan ini kita akan sharing mengenai Perintah Linux Untuk Pemula, Yaitu membahas Operasi File dan Struktur file pada Linux menyerupai pepohonan tree, yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub dirrektori. Sistem file pada Linux diatur secara hirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan symbol “/”. Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE pointer yang menunjuk ke data / isi file tersebut. Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi disebut juga Subdirektori.Soal LatihanCobalah urutan perintah berikut $ cd$ pwd$ ls –al$ cd .$ pwd$ cd ..$ pwd$ ls -al$ cd ..$ pwd$ ls -al$ cd /etc$ ls –al more$ cat passwd$ cd –$ pwdLanjutkan penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd , ls , pwd dan cat .Telusuri direktory /bin, /usr/bin, /sbin, /tmp dan /bootTelusuri direktory /dev . Identifikasi perangkat yang tty termninal Anda ketik who am i ; siapa pemilih tty Anda gunakan ls –l .Telusuri derectory / isi file interrupts, devices, cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan Anda melihat mengapa directory /proc disebut pseudo -filesystem yang memungkinkan akses ke struktur data kernel ?Ubahlah direktory home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username .Ubah Kembali ke Directory Home AndaBuat sub directory work dan playHapus sub directory workCopy /etc/passwd ke directory home andaPindahkan ke subdirectory playUbahlah ke subdirektory play dan buat symbolic link dengan nama terminal yang menunjuk ke perangkat tty. Apa yang terjadi jika melakukan hard link ke perangkat tty ?Buatlah file bernama yang berisi kata ” hello word ”. Dapatkah Anda gunakan” cp ” menggunakan ”terminal” sebagai file asal untuk menghasilkan efek yang sama ?Copy ke terminalMasih direktory home, copy keseluruhan direktory play ke direktory bernama work menggunakan symbolic Directory work dengan satu perintahLaporan ResmiAnalisa hasil percobaan yang Anda Analisa setiap hasil Pada Percobaan 1 point 3 buatlah pohon dari struktur file dan direktoric. Bila terdapat pesan error, jelaskan penyebabnya. ~JAWABAN~1. Cobalah urutan perintah berikut $ cd $ pwd $ ls –al $ cd . $ pwd $ cd .. $ pwd $ ls -al $ cd .. $ pwd $ ls -al $ cd /etc $ ls –al more $ cat passwd $ cd – $ pwdANALISA$ cd adalah perintah yang digunakan untuk berpindah atau berganti ke direktori lain. $ pwd adalah perintah yang digunakan untuk melihat directori yang sedang aktif. Dan untuk perintah $ cd . . adalah perintah untuk berpindah atau kembali pada direktori sebelumnya dan kembali ke direktori home. $ cd /etc untuk masuk ke direktori etc, lalu $ ls –al more untuk perintah ini digunakan untuk melihat satu layar penuh$ cd – perintah ini adalah perintah yang digunakan untuk kembali ke direktori home secara di atas berfungsi untuk mencari direktori cd, selain itu juga ada perintah untuk melihat direktori yang aktif pwd, setiap kali masuk pada direktori baru dengan perintah cd maka hasil dari perintahnya adalah $ pwd akan berubah yang sesuai dengan direktori yang digunakan. Selain isi dari setiap direktori pun berbeda antara yang satu dengan yang lainnya yang bisa dilihat dengan menggunakan perintah ls. 2. Lanjutkan penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd , ls , pwd dan cat .Telusuri direktory /bin, /usr/bin, /sbin, /tmp dan /bootANALISAcd Change directory untuk masuk ke dalam direktori,ls untuk menampilkan isi dari direktori tersebut,pwd untuk melihat direktori yang aktif dan cat untuk menampilkan tipe misalnya tipenya adalah direktori. 3. Telusuri direktory /dev . Identifikasi perangkat yang tersedia. Identifikasi tty termninal Anda ketik who am i ; siapa pemilih tty Anda gunakan ls –l .ANALISAperintah pertama untuk masuk ke direktori /dev danuntuk melihat user yang sedang aktif pada direktori /dev adalah whoami => wahyudan untuk menampilkan/memunculkan semua isi direktori /dev digunakan perintah ls -l yang ada seperti di gambar di atas. 4. Telusuri derectory /proc. Tampilkan isi file interrupts, devices, cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan Anda melihat mengapa directory /proc disebut pseudo -filesystem yang memungkinkan akses ke struktur data kernel ? ANALISAPerintah diatas untuk menampilkan semua informasi proses secara lengkap itulah sebabnya bisa di sebut system. 5. Ubahlah direktory home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username .ANALISApada awalnya saya berada pada direktori proc setelah di masukkan perintah $ cd ~wahyu maka akan langsung kembali ke direktori Ubah Kembali ke Directory Home latihan diatas, untuk kembali ke direktori home saya sebelumnya, bisa menggunakan perintah $ cd7. Buat sub directory work dan saya membuat subdirektori work dan play pada direktori tugas menggunakan perintah mkdir. Kemudian saya cek dan hasilnya seperti diatas. 8. Hapus sub directory workANALISADisini saya menghapus subdirektori work yang ada dalam direktori tugas menggunakan perintah rmdir. Kemudian saya cek menggunakan ls, seperti gambar Copy /etc/passwd ke directory home andaANALISADisini saya menggunakan perintah cp untuk mengcopy file “passwd” ke dalam direktori home saya. Kemudian saya cek menggunakan perintah Pindahkan ke subdirectory playANALISADisini saya memindahkan file passwd di dalam direktori home ke dalam subdirektori play, menggunakan perintah mv. Lalu saya cek menggunakan perintah Ubahlah ke subdirektory play dan buat symbolic link dengan nama terminal yang menunjuk ke perangkat tty. Apa yang terjadi jika melakukan hard link ke perangkat tty ?ANALISADisini saya mencoba melakukan symbolic link dengan 2 cara yaitu hardlink dan sioftlink. Saat melakukan dengan hardlink terjadi error, yang disebabkan karena tty adalah file system, jadi dikhawatirkan jika melakukan hardlink. Namun dengan softlink perintah langsung . Buatlah file bernama yang berisi kata ” hello word ”. Dapatkah Anda gunakan” cp ” menggunakan ”terminal” sebagai file asal untuk menghasilkan efek yang sama ?ANALISADisini saya membuat file yang berisikan kalimat “Hello World” menggunakan CAT. Kemudian mencoba menggunakan perintah cp, saat menggunakan perintah cp hasilnya seperti saat saya melakukan perintah cat pada Copy ke terminal14. Masih direktory home, copy keseluruhan direktory play ke direktory bernama work menggunakan symbolic Hapus Directory work dengan satu perintahKESIMPULANSistem file pada Linux menyerupai tree pohon yang dimulai dari root kemudian direktori dan subdirektori. Terdapat dua sistem symbolic link yaitu hardlink dan softlink. Pada sistem operasi Linux ini, kita dapat mengatur atau memanipulasi struktur file dan direktori yang ada pada sistemsesuai dengan tidak bisa me-delete suatu direktori apabila dalam direktori tersebut terdapat isi. echo home digunakan untuk melihat letak home, sedangkan cd home untuk berpindah ke praktikum Operasi File dan Struktur direktori banyak perintah-perintah yang dapat digunakan untuk memindahkan atau menghapus atau mengcopy file dari satu direktori ke direktori lain. Dan juga sebelum melakukan itu semua saya bisa mengetahui alamat dari direktori yang sedang kita cukup seperti itu untuk menginstall Belajar Linux - Cara Install Linux . Semoga tutorial ini bermanfaat untuk kita dan TerimakasihTag PenelusuranOperasi LinuxLinuxOperasi FileStruktur File Ketika kita ingin menginstall sistem operasi Linux, mungkin kita kebinguan ketika memilih jenis file system mana yang harus digunakan untuk partisi linux kita. Oleh sebab itu kita harus mengetahui Perbedaan Jenis-Jenis File System Linux. Tetapi sebelum membahas perbedaan jenis file system linux kalian juga harus mengetahui dulu tentang Journaling. Baca Juga Kenapa Ukuran Hard Drive Tidak Sesuai Dengan Aslinya Apa Itu Journaling?Perbedaan Jenis-Jenis File System Linux1. Ext2. Ext23. Ext34. Ext45. BtrFS6. ReiserFS7. ZFS8. XFS9. JFS10. Swap Apa Itu Journaling? Satu hal yang akan kalian perhatikan ketika memilih file system adalah beberapa di antaranya ditandai sebagai file system “journaling” dan ada juga yang tidak. Journaling dirancang untuk mencegah kerusakan data dari kerusakan dan kehilangan daya secara tiba-tiba. Katakanlah sistem kalian setengah jalan dengan menulis file ke disk dan tiba-tiba kehilangan daya. Tanpa jornaling, komputer kalian tidak akan tahu apakah file itu sepenuhnya ditulis ke disk, akibatnya file akan tetap ada di disk, rusak. Dengan journal, komputer kalian akan mencatat bahwa ia akan menulis file tertentu ke disk di journal, kemudian menulis file itu ke disk, dan menghapus pekerjaan itu dari journal. Jika daya keluar sebagian saat menulis file, Linux akan memeriksa journal file system ketika boot dan melanjutkan pekerjaan yang telah selesai sebagian. Hal ini untuk mencegah kehilangan data dan file corruption. Journaling tidak memperlambat kinerja penulisan disk, tetapi itu layak digunakan pada desktop atau laptop. Journaling juga tidak menyebabkan overhead seperti yang kalian pikirkan. File lengkap tidak ditulis ke journal. Sebagai gantinya, hanya file metadata, inode, atau lokasi disk yang dicatat dalam journal sebelum ditulis ke disk. Setiap file system modern mendukung journaling, dan kalian ingin menggunakan file system yang mendukung journal saat menyiapkan desktop atau laptop. File system yang tidak menawarkan journal tersedia untuk digunakan pada server berkinerja tinggi dan sistem lain di mana administrator ingin menggunakan kinerja ekstra. Mereka juga ideal untuk flash drive yang dapat dilepas, di mana kalian tidak ingin overhead yang lebih tinggi dan penulisan journal tambahan. Perbedaan Jenis-Jenis File System Linux Sementara Microsoft mengembangkan Windows dan Apple mengendalikan macOS, Linux adalah proyek open source yang dikembangkan oleh komunitas. Siapa pun atau perusahaan mana pun dengan keterampilan dan waktu dapat membuat sistem file Linux baru. Itulah salah satu alasan mengapa ada begitu banyak pilihan. Berikut perbedaannya 1. Ext Ext adalah singkatan dari “Extended file system”, dan merupakan yang pertama dibuat khusus untuk Linux. Ada empat revisi utama. “Ext” adalah versi pertama dari sistem file, diperkenalkan pada tahun 1992. Ini adalah upgrade utama dari Minix file system yang digunakan pada saat itu, tetapi tidak memiliki fitur-fitur penting. Banyak distribusi Linux tidak lagi mendukung Ext. 2. Ext2 Ext2 bukan file system journal. Ketika diperkenalkan, itu adalah file system pertama yang mendukung atribut file yang diperluas dengan 2 terabyte drive. Karena Ext2 tidak memiliki file system journal berarti ia akan menulis ke disk lebih sedikit, yang membuatnya berguna untuk memori flash seperti drive USB. Namun, file system seperti exFAT dan FAT32 juga tidak menggunakan journal dan lebih kompatibel dengan sistem operasi yang berbeda, jadi disarankan kalian menghindari Ext2 kecuali kalian tahu menggunakannya dan memang membutuhkannya untuk beberapa alasan. 3. Ext3 Ext3 pada dasarnya hanya hampir sama dengan Ext2 tetapi ditambah dengan file system journal. Ext3 dirancang agar kompatibel dengan Ext2, memungkinkan partisi untuk dikonversi antara Ext2 dan Ext3 tanpa pemformatan yang diperlukan. Sudah ada lebih lama dari Ext4, tetapi Ext4 sudah ada sejak 2008 dan telah luas uji. Pada titik ini, kalian lebih baik menggunakan Ext4. 4. Ext4 Ext4 juga dirancang agar kompatibel. Kalian dapat memasang sistem file Ext4 sebagai Ext3, atau memasang sistem file Ext2 atau Ext3 sebagai Ext4. Ini mencakup fitur-fitur baru yang mengurangi fragmentasi file, memungkinkan volume dan file lebih besar, dan menggunakan alokasi yang tertunda untuk meningkatkan umur memori flash. Ini adalah versi paling modern dari sistem file Ext dan merupakan standar pada sebagian besar distribusi Linux. 5. BtrFS BtrFS biasa disebut “Butter” atau “Better” FS, pada awalnya dirancang oleh Oracle. Ini adalah singkatan dari “B-Tree File System” dan memungkinkan untuk drive pooling, on the snapshots cepat, kompresi transparan, dan defragmentasi online. Ini berbagi sejumlah ide yang sama yang ditemukan di ReiserFS, sebuah file system yang digunakan oleh beberapa distribusi Linux untuk digunakan secara default. BtrFS dirancang untuk menjadi terobosan bersih dari rangkaian Ext dari file system. Ted Ts’o, pemelihara file system Ext4, menganggap Ext4 solusi jangka pendek dan percaya BtrFS adalah jalan ke depan. Mereka berharap untuk melihat BtrFS menjadi default di distribusi server desktop perusahaan dan konsumen Linux dalam beberapa tahun mendatang karena akan diuji lebih lanjut. 6. ReiserFS ReiserFS adalah lompatan besar untuk file system Linux ketika diperkenalkan pada tahun 2001 dan itu termasuk banyak fitur baru yang Ext tidak akan pernah bisa implementasikan. ReiserFS digantikan oleh Reiser4 , yang meningkat pada banyak fitur yang tidak lengkap atau kurang dalam rilis awal, pada tahun 2004. Tetapi pengembangan Reiser4 terhenti setelah pengembang utama, Hans Reiser, masuk ke penjara karena sebuah kasus pada tahun 2008. Reiser4 masih belum di kernel Linux utama dan tidak mungkin untuk sampai ke sana. BtrFS adalah pilihan jangka panjang yang lebih baik. 7. ZFS ZFS dirancang oleh Sun Microsystems untuk Solaris dan sekarang dimiliki oleh Oracle. ZFS mendukung banyak fitur canggih termasuk drive pooling, snapshots, dan strip disk dinamis. BtrFS akan membawa banyak fitur ini ke Linux secara default. Setiap file memiliki checksum, sehingga ZFS dapat mengetahui apakah suatu file rusak atau tidak. Sun open-source ZFS di bawah lisensi Sun CDDL, yang berarti tidak dapat dimasukkan dalam kernel Linux. Namun, kalian dapat menginstal dukungan ZFS di distribusi Linux apa pun. Ubuntu sekarang menawarkan dukungan ZFS resmi dimulai dengan Ubuntu Ubuntu menggunakan ZFS secara default untuk kontainer. 8. XFS XFS dikembangkan oleh Silicon Graphics pada tahun 1994 untuk sistem operasi SGI IRX, dan porting ke Linux pada tahun 2001. Ini mirip dengan Ext4 dalam beberapa hal, karena juga menggunakan alokasi tertunda untuk membantu dengan fragmentasi file dan tidak memungkinkan untuk snapshots yang dipasang. Itu bisa diperbesar, tetapi tidak menyusut, dengan cepat. XFS memiliki kinerja yang baik ketika berhadapan dengan file besar, tetapi memiliki kinerja yang lebih buruk daripada file system lainnya ketika berhadapan dengan banyak file kecil. Ini mungkin berguna untuk jenis server tertentu yang terutama perlu menangani file besar. 9. JFS JFS atau “Journaled File System”, dikembangkan oleh IBM untuk sistem operasi IBM AIX pada tahun 1990 dan kemudian diangkut ke Linux. Ini membanggakan penggunaan CPU yang rendah dan kinerja yang baik untuk file besar dan kecil. Partisi JFS dapat diubah ukurannya secara dinamis, tetapi tidak menyusut. Itu sangat terencana dan memiliki dukungan di sebagian besar setiap distribusi utama, namun pengujian produksinya pada server Linux tidak seluas Ext, seperti yang dirancang untuk AIX. Ext4 lebih umum digunakan dan lebih banyak diuji. 10. Swap Swap adalah opsi saat memformat drive, tetapi bukan sistem file yang sebenarnya. Ini digunakan sebagai memori virtual dan tidak memiliki struktur sistem file. Kalian tidak dapat memasang itu untuk melihat isinya. Swap digunakan sebagai “scratch spacel” atau ruang awal oleh kernel Linux untuk menyimpan sementara data yang tidak dapat ditampung dalam RAM. Ini juga digunakan untuk berhibernasi. Sementara Windows menyimpan file paging-nya sebagai file di partisi sistem utamanya, Linux hanya menyimpan partisi kosong yang terpisah untuk ruang swap. Sekian artikel Perbedaan Jenis-Jenis File System Linux. Nantikan artikel menarik lainnya dan jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian. Terimakasih… Resa Risyan Hanya orang biasa yang ingin membagikan sedikit pengetahuannya mudah-mudahan ilmu yang saya berikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Ingatlah! ilmu yang bermanfaat adalah investasi dunia akhirat. February 7, 2023 7,289 Views Pada sistem Linux terdapat dua cara untuk melakukan operasi-operasi yang terkait dengan file ataupun folder, yakni secara GUI dan Teks CLI. a. Operasi File Berbasis GUI Saat ini sudah terdapat banyak aplikasi pengelola file dan folder di Linux. Aplikasi ini dikategorikan sebagai File Manager. Contoh aplikasinya adalah Nautilus, Thunar, Dolphin dan sejenisnya. Operasi file yang dapat dilakukan user diantaranya penggandaan, pemindahan, penggantian nama, penghapusan, pembuatan file/folder baru, dan melihat informasi metaadata dari file/folder melalui window properties. Gambar 28. Aplikasi file manager Nautilus di Debian Berikut ini diberikan beberapa shortcut keyboard untuk beberapa operasi file melalui aplikasi Nautilus. Tabel 1. Perintah shortcut pada aplikasi Nautilus b. Operasi File Berbasis Teks CLI Terdapat sejumlah program yang telah disediakan oleh Linux untuk dapat melakukan operasi file pada terminal, melalui perintah-perintah. Berikut ini merupakan daftar perintah-perintah di Linux yang terkait operasi file. Tombol tab pada keyboard dapat digunakan untuk meminta sistem menampilkan daftar perintah sesuai karakter yang diketikkan pada terminal. Misal untuk perintah ls /etc/bind/ dapat dipercepat pengetikkannya menjadi ls /etc/bind/bi. File system seperti yang kita ketahui software yang berfungsi mengoraaganisir data yang terdapat pada tempat penyimpanan data. Mengorganisir data secara terstruktur dimana membuat data atau memastikan agar dapat tersimpan, dibuka kembali, dan update data ssetelah Sistem Operasi dimatikan. Pada setiap Sistem Operasi Windows, MAC, Linux memiliki sistem file yang berbeda-beda dalam hal penempatan file dan struktur pohon atau hierarchy file tersendiri. Berikut adalah Sistem File dari ketiga Sistem Operasi tersebut Sistem File Pada Windows Sistem File yang digunakan Windows sendiri adalah FAT, NTFS, dan ReFS Windows 8 1. FAT File Allocation Table atau FAT adalah Sistem FIle yang hampir mendukung seluruh sistem operasi yang ada karena FAT bersifat Standalone Bisa berdiri sendiri yang karenanya banyak media portable atau flash disk yang menggunakan Sistem File tersebut. FAT sendiri dibagi-bagi menjadi 4 versi a. FAT12 Memiliki batas ukuran alokasi hanya sampai 12-bit 212 = 4096 b. FAT16 Memiliki batas ukuran alokasi hanya sampai 16-bit 216= 65536 c. FAT32 Memiliki batas ukuran alokasi hanya sampai 32-bit 232= 65536 d. exFAT Extended FAT atau biasa disebut FAT64 sebuah Sistem File yang digunakan dalam Media Penyimpanan External Portable atau Flash Disk yang kita gunakan sekarang, yang memiliki alokasi paling besar dibanding dengan FAT yang sebelumnya dan memiliki kemampuan yang berbeda dari ke 3 FAT diatas. Seperti performa alokasi ruang kosong dan penghapusan ditingkatkan karena sistem file ini menggunakan Free Space Bitmap, mendukung skala penyimpanan yang besar bisa support lebih dari 4GB. 2. NTFS New Technology File System atau NTFS adalah perkembangan dari FAT itu sendiri yang memiiki kemampuan lebih dari FAT. NTFS diciptikan untuk menjadi Sistem File Utama pada Windows. Fitur-fitur seperti; Access Control, File System Journaling, Metadata Support, Encryption, Fault Tolerance yang membuat NTFS bisa menjadai Sistem File yang memadai untuk Sistem Operasi Windows yang juga turut serta dalam kesuksesan Windows dengan adanya teknologi NTFS ini. 3. ReFS Resilient File System atau ReFS adalah Sistem Operasi baru dari Microsoft yang di Implementasikan pada Sistem Operasi yang baru Windows 8, yang merupakan hasil dari pengembangan NTFS. Berikut adalah Fitur-fitur pada ReFS yang Penigkatan dari NTFS a. Peningkatan dalam Hal Realibilitas Struktur Disk ReFS sendiri menggunakan Pohon B+ dalam strukrisasi termasuk juga metadata dan data file. yang meningkatnya Maksimum Ukuran File ke 16 Exabytes, dan juga Maksimum Volume yang mencapai pada 1 Yottabyre Dengan 16 KB Clusters yang artinya bisa menampung hingga × 1015 GB! b. Built-In Resilience Ketahanan Mampu mengakses data dari disk yang mengalami failure, yang memungkinanya rebuilding kembali data-data tersebut. c. Mendukung atau Kompabilitas Dengan APIs dan Teknologinya. Dengan ReFS tidak memerlukan sistem baru dari APIs. Karena ReFS support banyak fitur Windows dan NFTS seperti BitLocker Encryption, Access Control List, USN Journal, Penggatian Notifikasi, ID Files, Oplock, Mount Point, Junction Point, dan banyak lagi. Sistem File Pada Linux Sistem file yang digunakan pada Sistem Operasi Linux Ext2, Ext3, Ext4 Seperti layaknya Windows Linux mengembangkan Ext2, Ext3, Ext4 untuk sistem file pada sistem operasinya. Berikut penjelasan dari ke-3 Sistem File tersebut 1. Ext2 Second Extended File System atau Ext2 adalah generasi awal dari Ext2 yang kapasitasnya dari dari 16 GB hingga 2 TB. Kekurangan Sistem File ini tidak mendukung fitur juraniling data. 2. Ext3 Third Extended File System digunakan untuk Linux Kernel Pada generasi ketiga ini sudah mendukung penjurnalan data. Maksimum Ukuran yang dapat di baca Sistem File Ini dari 2 TB Hingga 32 TB. Penambahan teknologi journaling pada Ext3 mempunyai 3 Type Journal – Semua Metadata dan Isi disimpan pada Journal Ordered – Hanya Metadata yang disimpan pada Journal. Penyimpanan dilakukan hanya ketika selesai penulisan content atau isinya ke disk. Writeback – Hanya Metada yang disimpan pada Journal. Penyimpinan dapat dilakukan sebelum dan sesudah data di tulis ke dalam disk. 3. Ext4 Fourth Extended File System atau Ext4 generasi ke-4 dari Extended File System yang digunakan Linux. Yang digunakan untuk mendukung Linux Kernel memungkinkanya pembacaan file dan file-file dengan ukuran besar. Ukuran disk yang dapat dibaca sendiri dari 1 EB Exabyte, dan bisa Mounting Disk yang munggunakan Ext2, Ext3 dapat terbaca pada Ext4 ini. Sedangkan fitur-fitur baru yang diterapkan pada Ext4 ini adalah Multiblock Allocation, Delay Allocation, Journal Checksum, Fast Check, dll. Intinya peningkatan dari performa dan realibitas dari versi-versi sebelumnya. Sistem File Pada MAC Seperti Sistem Operasi yang lainnya MAC juga meggembangkan Sistem File mereka yang diberinama HFS dan HFS+ Berikut Penjelasanya 1. HFS Hierarchical File System atau HFS adalah file sistem pertama yang digunakan untuk menjadi Sistem File pada Mac OS mereka yang pertama kali digunakan untuk Floppy dan Hardisk dan juga kita bisa temukan pada CD-ROMs. Untuk HFS dikembangkan dengan Sistem Operasi awal Mac pada pembutanya yaitu pada tahung 1985 yang hanya menampung 2GB. 2. HFS+ Hierarchical File System Extended/Plus atau HFS+ adalah pengembangan selanjutnya dari HFS seblumnya yang bisa menampung hingga 8 EB Exabyte, digunakan juga pada perankat apple lainya seperti iPod. HFS+ seperti namanya HFS yang mendapatkan tambahan agar lebih reliable untuk penampungan yang lebih besar. Adanya Sistem Penjournalan pada HFS+ yang tidak ada pada Sistem File sebelumnya dan menggukan POSIX Permission, dan Defragementing File. Dewasa ini makin banyak orang yang ingin membeli perangkat TV baru dikarenakan adanya migrasi dari TV analog ke TV digital. Meski sudah ada set top box STB, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk membeli TV baru yang sudah digital. Tak hanya itu, banyak juga orang yang hendak membeli TV yang sudah smart TV dengan fitur-fitur canggih. Dalam beberapa tahun terakhir ini, smart TV memang semakin diminati masyarakat. Itu karena harga smart TV saat sudah cukup terjangkau. Dengan smart TV masa kini, pengguna tak cuma bisa menyaksikan siaran televisi digital, tetapi juga berbagai fitur layaknya sebuah smartphone. Nah, smart TV yang beredar di pasaran saat ini ternyata juga memiliki sistem operasi yang berbeda-beda. Setiap sistem operasi yang ada di smart TV memiliki keunggulannya masing-masing. Lalu, apa saja, ya, sistem operasi pada smart TV yang beredar di pasaran saat ini?1. Android TV tampilan Android TV sistem operasi yang paling umum digunakan di berbagai merek smart TV yang beredar di pasaran. Sesuai dengan namanya, smart TV ini memiliki fitur layaknya smartphone Android. Pada umumnya, Android TV sudah terpasang Play Store sehingga pengguna bisa memasang aplikasi apa pun dari sana. Selain itu, Android TV juga memiliki ribuan aplikasi yang dibuat khusus untuk smart TV. Sebut saja ada Netflix, Disney Plus, HBO Go, Spotify, dan lain sebagainya. Karena sistem operasinya Android, pengguna akan lebih mudah dalam mengoperasikannya karena pengguna sudah terbiasa dengan ekosistem Android yang terintegrasi dengan Google. Salah satu fitur Google yang ada di Android TV adalah Google Assistant. Baca Juga Harga 5 HP Terbaru Xiaomi di Indonesia Tahun 2023, Pilihan Menarik! 2. Roku OStampilan Roku OS di smart tv TCL OS adalah salah satu sistem operasi yang ada pada smart TV. Sebagian besar smart TV TCL menggunakan Roku OS sebagai sistem operasinya. Berbeda dengan Android TV, tampilan Roku OS terbilang cukup sederhana dan minimalis sehingga smart TV dengan sistem operasi ini cocok digunakan oleh para lanjut usia. Ketika melakukan mirroring atau menghubungkan smartphone ke TV, Roku TV tidak memiliki dukungan Chromecast yang memungkinkan screen casting langsung dari perangkat Android. Namun, Roku TV memiliki dukungan native terhadap AirPlay sehingga dapat dengan mudah terhubung dengan perangkat Apple hanya dengan satu ketukan. Kelemahan dari smart TV dengan Roku OS adalah tidak adanya Play Store sehingga pengguna tidak bisa menambahkan aplikasi dari ekosistem Android yang sudah melimpah. Meski begitu, TV dengan Roku OS tetap punya beberapa aplikasi esensial, seperti Netflix, Amazon Prime Video, Hulu, Disney Plus, dan lain Tizen OS tampilan Samsung TV dengan Tizen OS OS tersemat di banyak smart TV besutan Samsung yang beredar di pasaran. Selain smart TV, dulu Tizen OS juga sempat digunakan di smartphone buatan mereka. Smart TV dengan Tizen OS dianggap memiliki kecepatan yang lebih cepat dan mulus saat pengguna bernavigasi dan buka tutup tetapi, kelemahan Tizen OS ada pada jumlah game yang tidak sebanyak Android TV. Selain itu, voice assistant yang dimiliki oleh Tizen OS juga tidak sebaik Google Assistant. Tizen OS memiliki fitur screen casting yang serupa dengan Roku OS, yaitu lebih cocok digunakan oleh pengguna iPhone karena secara native mendukung AirPlay WebOS Smart TV LG dengan WebOS merupakan sistem operasi yang bisa kamu temukan di smart TV buatan LG. WebOS sendiri adalah sistem operasi berbasis Linux. Untuk smart TV LG keluaran lama, tampilan antarmukanya terbilang unik dan untuk yang keluaran setelah 2021, tampilan WebOS berubah menjadi seperti tampilan Netflix. Meskipun tidak dapat mengakses Google Play Store, kamu masih dapat menggunakan aplikasi-aplikasi populer, antara lain seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Google Play Movies, dan lainnya di WebOS. Namun, perlu diingat bahwa jumlah aplikasi pada WebOS tidak sebanyak yang ada pada Android VidaaHisense TV dengan Vidaa OS kamu sering mencari informasi smart TV buatan Hisense, maka kamu akan mendapatkan info kalau sistem operasi yang digunakannya adalah Vidaa. Dibandingkan dengan sistem operasi lain dalam daftar ini, Vidaa bisa dianggap sebagai salah satu yang memiliki sistem navigasi dan tampilan antarmuka paling sederhana serta mudah untuk TV yang menggunakan sistem operasi Vidaa dapat melakukan cold boot up dalam waktu hanya 10 detik. Sementara untuk warm boot up hanya membutuhkan 3 detik. Artinya, smart TV dengan OS VIDAA dapat dengan cepat menampilkan tampilan utama home screen tanpa perlu menunggu lama setelah dinyalakan. Kekurangan Vidaa sama seperti sistem operasi Smart TV yang bukan Android, yaitu terbatasnya jumlah aplikasi yang bisa dipasang. Kelima sistem operasi yang ada di smart TV di atas tentu saja punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sekilas, Android TV memang punya keunggulan berupa jumlah aplikasi melimpah. Namun, smart TV lainnya bukan berarti tidak layak untuk dipertimbangkan, ya! Semuanya tergantung kebutuhan yang kamu perlukan saat membeli sebuah smart TV. Baca Juga 7 Alasan Kamu Tidak Perlu Membeli Smart TV, Pertimbangkan Dulu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

file sistem yang digunakan pada sistem operasi linux adalah